Judul Buku : Elena
Penulis : Ellya Ningsih
Penerbit :
Katadepan
Tebal Buku : 288
halaman
ISBN :
978-602-5713-65-1
Tahun Terbit : 2018
Novel ini menceritakan tentang
cinta dua orang anak manusia yang terbentur dengan keyakinan yang berbeda.
Menyadari kisah mereka bukan hal yang mudah, namun sulit untuk berpisah
nyatanya berakhir dengan kesalahan. Elena dan Eugene tak pernah mengira bahwa
kesalahan dalam memaknai cinta berujung dengan luka yang sulit diobati hanya
dengan cinta itu sendiri. Eugene baru
menyadari cintanya terlalu dalam kepada Elena justru ketika sudah kehilangan
sang kekasih hati.
“Perempuan itu, perempuan yang
sudah lama dikenalnya sangat lama. Terlalu lama sampai terlambat menyadari
bahwa dia sangat mencintainyadan ketika akhirnya tersadar, dirinya telah
kehilangan.”(hal.31)
Semakin rumit ketika muncul
lelaki lain yang menjadi pilihan orangtua Elena sebagai menantu. Berusaha menentang,
perjodohan dengan orang yang dikenal
hanya melalui biodata, seorang duda
beranak satu.
Namun,orangtua Elena bersikeras,
menurut mereka duda beranak satu yang mempunyai keyakinan yang sama jauh lebih
baik daripada lelaki single tak
beragama. Elena merasa di-skak-mat. (hal 85)
Ibnu, sosok suami yang sangat
menghargai Elena sebagai seorang istri. Terus bersabar meski hati elena masih
terpaut dengan lelaki masa lalunya. Bahkan Elena belum mampu menyentuh hati
Maryam putri kecil Ibnu. Hingga hari itu kesalahan terbesar terjadi antara
Elena dan Eugene, malam itu Elena membuat sang suami menunggu hingga pagi. Kesalahan
yang membuat Elena merasa bersalah terhadap suaminya.
Ibnu membuka rahasia siapa
dirinya yang sesungguhnya, mengapa memilih Elena sesosok wanita yang jauh dari
kriteria muslimah solihah. Sepucuk surat dari safitri sahabat Elena kala itu
menjadi kunci rahasia Ibnu dan menjadi perekat hubungan Ibnu dan Elena menjadi
lebih baik.
“Untukmu Elena sayang,
menyerahlah kepada Robb-Mu. Setiap orang berhak untuk menjadi lebih baik,
sekelam apapun masa lalu yang kau punya. Jangan khawatir sakit hatimu, biar
Allah saja yang menyembuhkannya. Jangan kalian khawatir perasaan cinta yang
belum hadir di antara kalian. Cintai saja Allah dulu. Orang yang sama-sama
mencintai Allah keduanya tidak akan sulit untuk saling jatuh cinta. (hal.104)
Takdir bahagia belum berpihak
kepada Elena, ketika Elena melahirkan sosok bayi bermata biru. Sungguh, hebat
cemburu membakar Ibnu, amarah meluluh latakan bahagia yang ada. Meskipun pada
akhirnya Ibnu bisa menerima kenyataan, namun sebagai laki-laki rasa terluka dan
cemburu berakibat fatal, Ibnu tak mampu memberi nafkah batin bagi Elena.
Demi menyelamatkan diri dari zina
Ibnu memilih menikah lagi dengan sosok wanita lain. Sungguh ujian demi ujian di
lalui Elena dengan tegar karena cinta Robbnya yang menghunjam dalam jiwa.
Airmata sudah kering untuk menetes karena cinta kepada manusia.
“Allah itu Maha Pencemburu,
Nak. Dia tidak ingin hamba-Nya mencintai
sesuatu atau seseorang lebih daripada mencintai Allah dan Rasul-Nya. Dia
menimpakan kepedihan agar kita tidak berharap kepada manusia dan berpaling
kepada-Nya. Terus meminta pertolongan Allah dengan shalat dan sabar.
Barangkali, Dia akan memberikan jawaban tidak seperti pilihanmu, tapi yakinlah
pilihan-Nya selalu benar.” (hal 169)
Ada sosok yang mencintai Elena
dengan tulus sedang berjuang mengenal Robbnya. Dia adalah Eugene yang merasakan
ikat batin dengan Al, anak Elena yang dari fisiknya saja dia sudah tahu anak
siapa Al sesungguhnya. Namun, Eugene sadar tidak mudah hadir bermodal cinta
saja, Elena sudah memilih cinta Robbnya yang utama. Bertanya dengan banyak
orang yang paham Islam bahkan di kanada pernah berjumpa dan berdiskusi dengan
Ibnu dan Adinda istri muda Ibnu.
Novel ini begitu indah, bagi saya
sebagai sosok wanita belajar banyak hal menjadi wanita yang kuat. Sungguh Elena
dalam kisah ini muslimah yang kuat dan tangguh karena ujian yang bertubi-tubi.
Memaknai cinta dengan begitu dalam. Bahkan ketika harus memilih antar Ibnu
suami yang sudah menduakannya, atau Eugene pria masa lalu yang masih menggetarkan
hati. Namun, pilihannya adalah sosok
yang mengenalkan dia kepada cinta terhadap Robb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar